Cara Mengatasi Jerawat Berdasarkan Jenis - Jenisnya
Siapa nihh yang sering jerawataann..
Setiap orang pasti pernah memiliki jerawat di wajahnya. Meski umumnya jerawat muncul di usia pubertas, namun hingga dewasa pun kita tetap bisa berjerawat. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti kebersihan muka yang kurang, pola makan, polusi hingga pola tidur.
Tahukah kamu, jerawat bukan hanya satu jenisnya, tapi ada banyak! Beda jenis jerawat, beda pula penanganannya. Simak yuk penjelasannya di bawah ini!
>>> Download Disini <<<
1. Tipe whitehead
Yang pertama adalah whitehead. Istilah ini digunakan untuk menyebut jerawat yang berbentuk benjolan kecil dan memiliki warna putih. Whitehead biasanya memiliki pusat lingkaran putih yang dikelilingi dengan lingkaran merah. Jerawat jenis ini berada tepat di bawah permukaan kulit dan tidak bersifat meradang, ungkap ahli terapi kulit, Joanne De Leon dalam laman Insider.
Bagaimana cara menangani whitehead? Kunci untuk menghindarinya adalah melakukan exfoliation (pengelupasan kulit). Menurut Dr. Loretta Ciraldo, dua bahan terbaik yang bisa menjaga pori-pori tetap bersih adalah salisilat dan glikolat. Selain itu, minimalkan asupan susu, gula dan karbohidrat sederhana untuk mengurangi jerawat bertipe whitehead.
2. Tipe blackhead
Tipe jerawat kedua adalah blackhead. Kebalikan dari whitehead, jerawat tipe ini berwarna gelap, cenderung seperti komedo dan sering kali muncul di wajah dan leher. Blackhead terbuat dari melanin yang teroksidasi dan kotoran yang terperangkap. Paling sering, blackhead berada di pipi, hidung dan area dagu.
Tipe jerawat ini muncul ketika hormon menyebabkan peningkatan sebum, suatu zat berminyak yang diproduksi oleh kelenjar di bawah kulit, ungkap laman Medical News Today. Blackhead terjadi ketika pori-pori terbuka, lalu sel-sel kulit mati di pori-pori ini bereaksi dengan oksigen di udara dan akhirnya berubah jadi hitam.
3. Tipe pustula
Yang ketiga adalah jerawat tipe pustula. Ini adalah jerawat dengan bentuk benjolan kecil pada kulit yang mengandung cairan atau nanah. Jerawat pustula ditandai dengan wujud benjolan putih yang dikelilingi oleh kulit dengan warna kemerahan. Pustula bisa tumbuh hingga ukuran yang cukup besar dan tumbuh dengan jumlah banyak di satu area.
Jerawat pustula dapat berkembang di bagian kulit manapun, namun paling sering ditemui di wajah, dada, leher dan punggung, ungkap laman Health Line. Bahkan, jerawat pustula bisa muncul di bahu, ketiak hingga alat kelamin! Pustula bisa muncul karena ketidakseimbangan hormon atau ada perubahan hormon di tubuh.
4. Tipe papula
Berbeda lagi dengan jerawat bertipe papula. Jerawat tipe papula memiliki bentuk benjolan merah kecil dengan diameter kurang dari 5 mm. Biasanya, papula tidak punya pusat nanah berwarna kuning atau putih. Namun, ketika papula menumpuk nanah akan menjadi jerawat dengan tipe pustula, jelas laman Health Line.
Bagaimana papula terbentuk? Ketika kulit kelebihan minyak dan sel-sel kulit mati menyumbat pori-pori, akan menyebabkan terbentuknya komedo. Jika komedo pecah dan bakteri menyebar ke jaringan kulit, maka tubuh akan merespons dengan peradangan untuk melawan bakteri. Jerawat yang meradang ini adalah papula.
5. Tipe nodular
Jerawat dengan tipe nodular adalah jerawat besar, meradang dan menyakitkan. Jerawat dengan tipe ini memiliki ukuran lebih besar dan lebih serius dari jerawat biasa serta memengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam, ungkap laman Very Well Health. Jerawat nodular bisa muncul di wajah, punggung dan tubuh.
Berbeda dengan jerawat biasa yang sembuh dalam waktu singkat, jerawat nodular bisa bertahan lama, bahkan hingga berbulan-bulan! Hormon androgen dapat memicu munculnya jerawat nodular. Selain itu, hormon androgen juga bisa mengubah susunan kimiawi minyak pada kulit, menyumbat pori-pori dan jadi lingkungan yang baik bagi bakteri untuk tinggal.
6. Tipe kistik (cystic)
Berbeda lagi dengan jerawat tipe kistik (cystic). Ini adalah jenis jerawat dengan kategori yang parah di mana pori-pori di kulit jadi tersumbat, menyebabkan infeksi dan peradangan. Dibanding dengan tipe lain, jerawat kistik ini termasuk yang paling jarang terjadi. Penyebabnya adalah perubahan hormon di masa pubertas, namun bisa juga menyerang orang dengan usia dewasa lainnya, ungkap laman Medical News Today.
Selain menyakitkan, jerawat kistik juga membuat penderitanya merasa malu dan minder. Sebab, ini menyebabkan perubahan pada penampilan mereka. Cara untuk mengatasinya adalah dengan bahan kimia benzoil peroksida, isotretinoin, injeksi steroid bahkan bisa pula memakai pil KB karena bisa menghambat hormon androgen.
7. Perlakuan berbeda untuk tipe jerawat yang berbeda pula
Dari kategori paling ringan sampai paling berat urutannya adalah blackhead, whitehead, papula, pustula, nodula dan kistik. Penanganan yang diberikan pun berbeda-beda. Misalnya, jerawat tipe blackhead dan whitehead adalah tipe jerawat non-inflamasi dan tidak meradang, maka mengatasinya adalah dengan mencuci muka dua kali sehari, mengurangi stres, tetap terhidrasi dan makan makanan yang sehat.
Sementara, untuk jerawat dengan tipe inflammatory (meradang), penanganannya berbeda. Misalnya, menggunakan benzoil peroksida dan asam salisilat, menggunakan antibiotik, melakukan terapi fotodinamik, memakai injeksi steroid sampai isotretinoin. Jangan lupa untuk berkonsultasi pada dokter kulit untuk penanganan yang tepat.
Nah, itulah 6 tipe jerawat yang perlu kamu ketahui beserta cara penanganannya. Semoga kulit wajah kita tetap sehat dan terhindar dari jerawat, ya!