Terlalu Lama Bicara lewat Ponsel Bikin Wanita Cepat Keriput

Selain berat badan, masalah lain yang dikhawatirkan wanita berusia matang adalah timbulnya keriput di wajah, terutama sekitar mata. Sebenarnya, keriput yang timbul di wajah tak selalu disebabkan oleh usia yang semakin senja, tetapi bisa juga disebabkan gaya hidup. Kopi, rokok, begadang, sering berbicara lewat ponsel pintar, dan sebagainya, merupakan penyebab wajah menua sebelum waktunya.

>>> Download Disini <<<

Kemudian, kebiasaan sering senyum, tertawa, dan meringis juga menyebabkan munculnya garis-garis halus pada wajah cantik Anda. Namun, bukan berarti Anda harus memasang wajah tegang setiap saat demi kulit yang senantiasa kencang.
Menurut seorang pakar kulit dan estetika, keriput timbul tak selalu ketika usia Anda menginjak angka 30-an. "Percaya atau tidak, tanda pertama penuaan terjadi di usia yang sangat muda," ujar Mona Gohara MD, Profesor Dermatologi Klinis, Yale School of Medicine, Amerika Serikat.
Salah satu kerutan yang lebih sering muncul terlebih dulu adalah di area mata. Lebih lanjut, dr Gohara menjelaskan, kondisi tersebut lebih disebabkan timbunan stres dan lelah.
"Kerutan bagai jejak yang membuktikan kondisi stres dan lelah," sebutnya. 

Selain itu, beberapa permasalahan dan kebiasaan sehari-hari Anda pun bisa memunculkan kerutan di area mata. Salah satunya kebiasaan tidur larut malam yang menyebabkan mata berkantung karena kulit di bawah mata menjadi kendur.

Dr Gohara menyebutkan, tanda-tanda penuaan dini pada area mata seperti itu biasanya muncul pada pengujung usia dua puluhan.

Lalu, bagaimana mengatasinya? Untuk langkah cepat, dr Gohara menyarankan Anda mengaplikasikan krim mata yang mengandung kafein. Krim yang demikian mengandung khasiat dapat mengencangkan kulit sehingga kerutan-kerutan tidak akan terlihat jelas.

"Untuk solusi yang lebih jitu, injeksi botulinum toxin atau botox akan membuat otot di bawah kuli bergeming selama tiga hingga enam bulan sehingga gerak wajah Anda pun akhirnya tidak akan meninggalkan garis dan kerutan," ungkap dr Gohara.